Jumat, 14 November 2008

Galatama Indonesia


Liga Sepak Bola Utama
Liga Sepak bola Utama disingkat Galatama adalah sebuah liga sepak bola semi profesional pertama di Indonesia sebelum diganti Liga Indonesia pada tahun 1994.

Sejarah
Sampai tahun 1979 Kejuaraan Nasional Perserikatan merupakan satu-satunya kompetisi tingkat nasional di Indonesia. Kejuaraan Nasional Perserikatan bersifat amatir. Mulai tahun 1979 PSSI menyelenggarakan kompetisi sepak bola semi-professional, diberi nama Liga Sepak Bola Utama disingkat menjadi Galatama. Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong.

Galatama tidak dibagi dalam beberapa divisi (kecuali musim 1990 dibagi 2 divisi). Sampai musim kompetisi 1982 Galatama memperbolehkan adanya pemain asing, salah satu pemain asing yang terkenal di kompetisi Galatama adalah Fandi Ahmad (Singapura) yang memperkuat Niac Mitra. Ia berhasil mengantarkan klubnya menjuarai Galatama sehingga memperoleh penghargaan dari Kota Surabaya sebagai warga kehormatan Surabaya. Sayang setelah itu Fandi Ahmad harus keluar dari Indonesia karena adanya larangan penggunaan pemain asing di Galatama.

Pamor Galatama dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Terlebih sejak dikeluarkannya pelarangan pemain asing, kemudian adanya kecurigaan main mata antar beberapa klub, diperparah isu suap. Galatama bukan hanya ditinggalkan penonton, satu per satu klub pesertanya mengundurkan diri.

Tahun 1994 Galatama dan Perserikatan digabung menjadi Liga Indonesia.

Klub Yang Pernah Berpartisipasi
* Aceh Putra (Lhokseumawe, Aceh) 1990-1994
* Pardedetex (Medan) 1979-1984
* Mercu Buana (Medan) 1980-1984
* Medan Jaya (Medan) 1987-1994
* Semen Padang (Padang) 1983-1994
* Pusri Palembang (Palembang) 1987-1989
* Jaka Utama Lampung/Yanita Utama (1983)/Tiga Berlian (1985)/Krama Yudha Tiga Berlian(1986) (1979 Lampung,1983 Bogor,1986 Palembang,1990 Bekasi) 1979-1991
* Lampung Putra (Lampung) 1987-1989
* Warna Agung (Jakarta) 1979-1994
* Jayakarta (jakarta) 1979-1982
* Indonesia Muda (Jakarta) 1979-1984
* BBSA (Bangka Billiton Sports Association) Tama (Jakarta) 1979/1980 1 musim
* Buana Putra (Jakarta) 1979-1982
* Cahaya Kita (Jakarta) 1979-1982
* Tunas Inti (Jakarta) 1979-1987
* Angkasa (Jakarta) 1980-1984
* UMS '80 (Jakarta) 1980-1984
* Arseto (1979 Jakarta, 1983 Solo/Surakarta ) 1979-1994
* Pelita Jaya (Jakarta) 1986-1994
* Perkesa '78/Perkesa Mataram(1987)/Mataram Putra(1992)(1979 Bogor, 1980Sidoarjo,1987 Yogyakarta) 1979-1994
* Sari Bumi Raya (1979 Bandung, 1980 Yogyakarta) 1979-1984
* Tempo Utama (Bandung) 1983/84 1 musim
* Bandung Raya (Bandung) 1987-1994
* Bintang Timur (Cirebon) 1980-1983
* Tidar Sakti (Magelang) 1979-1982
* Gajah Mungkur Muria Tama (Kudus) 1990-1992 1 musim
* B.P.D. Jateng (Semarang) 1988-1994
* Niac Mitra/Mitra Surabaya(1990) (Surabaya) 1979-1994
* ASGG Assyabaab Salim Grup Galatama/1992 ASGS (Surabaya) 1990-1994
* Petrokimia Putra (Gresik) 1988-1994
* Arema (Malang) 1987-1994
* Bentoel Galatama (Jember) 1990/1992 1 musim
* Caprina (Denpasar) 1983/84 1 musim
* Bali Yudha (Denpasar) 1984 1 musim
* Gelora Dewata (Denpasar) 1990-1994
* Barito Putra (Banjarmasin) 1988-1994
* Pupuk Kaltim (Bontang) 1989-1994
* Putra Mahakam/1993 Putra Samarinda (Samarinda) 1990-1994
* Makassar Utama (Makassar) 1980-1989
* Bima Kencana (Makassar) 1983/84 1 musim
* Palu Putra(Palu) 1987-1989
* Pupuk Kaltim(Bontang)

Dari sekian banyak tim ex Galatama tinggal beberapa tim yang masih tetap eksis hingga detik ini, meskipun ada beberapa tim yang merger, ganti nama ataupun pindah home base.

* Hingga saat ini yang masih eksis, antara
o Super Liga: Arema, Pelita Jaya sekarang Pelita Jabar (pindah homebase di Kab Bandung), Gelora Dewata sekarang Deltras Sidoarjo(diakuisisi Pemkab Sidoarjo), Pupuk Kaltim Bontang
o Divisi Utama: Putra Samarinda menjadi Persisam Putra Samarinda (hasil merger dengan Persisam Samarinda), Petrokimia Putra sekarang Gresik United (hasil merger dengan Persegres Gresik), Mitra Surabaya sekarang Mitra Kukar diakuisisi oleh Pemda Kutai Kartanegara Tenggarong.
o Divisi II: Barito Putra, Medan Jaya sekarang Penajam Medan Jaya (diakuisisi oleh Pemkab Penajam Paser Utara
o Divisi III Regional: Bandung Raya, sempat vakum beberapa tahun tidak mengikuti kompetisi setelah bubar pada pra Ligina Ke IV


dikutip dari id.wikipedia.org

1 komentar:

David Pangemanan mengatakan...

INI BUKTINYA : PUTUSAN SESAT PERADILAN INDONESIA

Putusan PN. Jkt. Pst No.Put.G/2000/PN.Jkt.Pst membatalkan demi hukum atas Klausula Baku yang digunakan Pelaku Usaha. Putusan ini telah dijadikan yurisprudensi.
Sebaliknya, putusan PN Surakarta No.13/Pdt.G/2006/PN.Ska justru menggunakan Klausula Baku untuk menolak gugatan. Padahal di samping tidak memiliki Seritifikat Jaminan Fidusia, Pelaku Usaha/Tergugat (PT. Tunas Financindo Sarana) terindikasi melakukan suap di Polda Jateng.
Ajaib. Di zaman terbuka ini masih ada saja hakim yang berlagak 'bodoh', lalu seenaknya membodohi dan menyesatkan masyarakat, sambil berlindung
di bawah 'dokumen dan rahasia negara'.
Maka benarlah statemen KAI : "Hukum negara Indonesia berdiri diatas pondasi suap". Bukti nyata moral sebagian hakim negara ini sudah sangat jauh sesat terpuruk dalam kebejatan.
Permasalahan sekarang, kondisi bejat seperti ini akan dibiarkan sampai kapan??
Sistem pemerintahan jelas-jelas tidak berdaya mengatasi sistem peradilan seperti ini. UUD 1945 mungkin penyebab utamanya.
Ataukah hanya revolusi solusinya??

David
HP. 081227185444